Semua Hal yang Harus Anda Ketahui Tentang Penyakit Jantung
Oleh Risky Candra SwariInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Riskesdas 2013, jenis penyakit jantung dan pembuluh darah yang banyak terjadi adalah penyakit jantung koroner (PJK).
Penyakit ini sering disebut “silent killer” (pembunuh tak bersuara) karena dalam banyak kasus, seseorang tidak menyadari memiliki penyakit ini hingga mereka menunjukkan tanda-tanda serangan jantung atau gagal jantung. Oleh sebab itu, sangat penting bagi Anda untuk memerhatikan gejala penyakit jantung sejak dini. Penyakit ini terkadang bisa dideteksi lebih awal dengan pemeriksaan yang rutin.
Sekilas tentang penyakit jantung
Penyakit jantung adalah semua penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan fungsi jantung. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan jenis penyakit yang paling sering menyerang jantung. Kondisi ini merupakan hasil dari penumpukan plak di dalam arteri koroner, yang menghambat aliran darah ke jantung serta meningkatkan risiko serangan jantung dan komplikasi lainnya.
PJK biasanya disebabkan oleh menumpuknya kolesterol sehingga membentuk plak pada dinding arteri dalam jangka waktu yang cukup lama. Lama-kelamaan kondisi ini akan menyebabkan aliran darah tersumbat dan gangguan ini dikenal sebagai aterosklerosis. Seiring berjalannya waktu, PJK dapat menyebabkan otot jantung melemah, dan menimbulkan komplikasi seperti gagal jantung dan aritmia (gangguan irama jantung).
Sementara itu, jenis penyakit ini lainnya meliputi:
- Denyut jantung tidak teratur (aritmia)
- Cacat jantung bawaan
- Otot jantung lemah (kardiomiopati)
- Masalah katup jantung
- Infeksi jantung
Gejala penyakit jantung
Pada dasarnya gejala penyakit ini akan bervariasi tergantung pada jenis penyakit jantung yang Anda alami. Perlu diketahui bahwa ciri penyakit jantung juga mungkin akan berbeda untuk pria dan wanita. Misalnya, pria lebih mungkin mengalami nyeri dada. Sementara selain mengalami nyeri dada, wanita juga cenderung memiliki gejala lainnya seperti sesak napas, mual, dan sering merasakan kelelahan kronis.
Berikut ini gejala penyakit jantung yang paling umum berdasarkan jenis penyakit jantung yang Anda miliki:
1. Gejala penyakit jantung karena penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh penumpukkan plak. Akibatnya, aliran darah jadi tidak lancar. PJK menyebabkan otot-otot jantung tak berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga, ketika otot jantung berhenti memompa maka akan timbul komplikasi, yaitu serangan jantung atau bahkan gagal jantung.
PJK adalah jenis gangguan jantung yang paling umum. Beberapa gejala khas dari penyakit jantung koroner meliputi:
- Nyeri di dada (angina
- Muncul keringat dingin
- Mual
- Sesak napas
2. Gejala penyakit jantung karena aritmia
Aritmia adalah kelainan jantung yang ditandai dengan detak atau ritme yang tidak normal, di mana detak jantung Anda bisa saja terlalu cepat, terlalu pelan, terlalu awal, atau tidak teratur.
Ciri penyakit jantung karena aritmia meliputi:
- Jantung berdebar-debar
- Detak jantung cepat atau lambat
- Pusing
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Berkeringat
- Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan
- Palpitasi (detak jantung seperti terlewat, berdebar)
3. Gejala penyakit jantung karena cacat jantung bawaan
Kelainan jantung kongenital atau cacat jantung bawaan adalah kondisi struktur jantung yang tidak sempurna. Ciri penyakit jantung jenis ini di antaranya:
- Perubahan warna kulit, seperti warna kebiruan atau pucat (sianosis)
- Pembengkakan kaki dan perut
- Mudah lelah atau sesak napas sesaat setelah melakukan aktivitas fisik
Berbagai masalah tersebut pada umumnya akan menghambat aktivitas penderita jantung bawaan, dan dapat muncul pada umur yang bervariasi bahkan dapat juga menetap hingga dewasa.
4. Gejala penyakit jantung karena infeksi jantung (endokarditis)
Endokarditis adalah infeksi yang memengaruhi membran bagian dalam yang memisahkan ruang dan katup jantung (endokardium). Kondisi ini termasuk langka dan membutuhkan perawatan intensif. Orang yang memiliki penyakit jantung bawaan dan punya riwayat gangguan jantung lainnya berisiko tinggi mengalami kondisi ini.
Ciri penyakit jantung jenis ini di antaranya:
- Demam
- Sesak napas
- Kelelahan
- Pembengkakan di kaki atau perut
- Denyut jantung tidak teratur
- Batuk kering terus menerus
- Muncul ruam kulit atau bintik-bintik kemerahan atau keunguan yang tidak biasa
5. Gejala penyakit jantung karena penyakit katup jantung
Jantung memiliki empat katup, yaitu katup aorta, mitral, paru dan trikuspid. Katup tersebut berfungsi membuka dan menutup aliran darah langsung melalui jantung Anda. Katup-katup tersebut juga dapat rusak karena berbagai penyebab, seperti penyempitan (stenosis), kebocoran (regurgitasi atau insufisiensi), ataupun penutupan yang tidak sempurna (prolaps).
Sebenarnya, ciri penyakit jantung jenis ini akan tergantung pada katup mana yang mengalami gangguan. Meski begitu, secara umum ciri penyakit jantung jenis ini umumnya meliputi:
- Nyeri dada
- Kelelahan
- Sesak napas
- Detak jantung tidak teratur
- Kaki atau pergelangan kaki bengkak
- Pingsan (sinkop)
Mungkin ada beberapa ciri penyakit jantung yang tidak disebutkan di atas. Namun, secara umum segera konsultasi ke dokterjika Anda memiliki salah satu ciri penyakit jantung, Sangat penting untuk mewaspadai ciri penyakit jantung awal, terutama apabila Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.
Faktor-faktor dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini
Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang Anda terkena penyakit ini di antaranya:
- Usia. Penuaan meningkatkan risiko arteri yang rusak ataupun menyempit, serta otot jantung yang melemah atau menebal.
- Seks. Pria berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Namun, risiko wanita terkena penyakit ini juga cenderung akan meningkat setelah menopause.
- Riwayat keluarga. Jika ayah ataupun ibu Anda terkena penyakit ini, risiko Anda untuk terkena penyakit yang sama juga akan meningkat. Terutama jika orang tua Anda terkena penyakit ini pada usia dini (sebelum usia 55 tahun).
- Merokok. Nikotin dan karbon monoksida yang terkandung pada rokok merupakan musuh pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
- Obat kemoterapi dan terapi radiasi tertentu. Beberapa obat kemoterapi dan terapi radiasi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
- Diet yang buruk. Diet yang tinggi lemak, gram, gula, dan kolesterol akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini di kemudian hari.
- Tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pengerasan ataupun penebalan arteri serta menyempitkan pembuluh darah Anda.
- Kolesterol tinggi. Kadar kolesterol tinggi dalam darah Anda dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dan atherosclerosis.
- Obesitas. Kegemukan merupakan penyebab berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular.
- Diabetes. Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sama halnya dengan penyakit hipertensi dan obesitas.
- Malas olahraga. Minimnya aktivitas fisik juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit kardiosvakular dan beberapa faktor risiko lainnya juga.
- Stres. Stres yang tidak terkontrol dapat merusak arteri Anda sehingga meningkatkan Anda terkena penyakit ini.
- Tidak menjaga kebersihan. Melupakan kebiasaan cuci tangan dan tidak menjaga kebersihan secara keseluruhan meningkatkan infeksi virus dan bakteri yang dapat mempengaruhi jantung.
Tes untuk mendiagnosis penyakit ini
Ada berbagai macam tes akan digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini. Dokter akan memilih tes tertentu berdasarkan gejala dan ringkasan riwayat keluarga Anda. Selain tes darah dan rontgen dada, tes lainnya yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit ini di antaranya:
- Elektrokardiogram (EKG). Tes ini dilakukan untuk membantu mengidentifikasi masalah irama jantung.
- Echokardiogram. Tes ini dilakukan menggunakan gelombang ultrasonik untuk melihat aliran darah melalui jantung.
- CT Scan. Tes ini dilakukan menggunakan sinar X yang menciptakan tampilan jantung yang menyilang.
- MRI Jantung. Tes ini dilakukan enggunakan magnet serta gelombang radio tingkat tinggu untuk menciptakan gambar jantung dan jaringan sekitarnya.
- Tes stres. Tes ini dilakukan untuk memantau jantung selama periode aktivitas berat atau berolahraga
Berbagai pilihan pengobatan untuk penyakit jantung
Perawatan sakit jantung tergantung pada kondisinya, tapi termasuk di dalamnya perubahan gaya hidup serta mengonsumsi obat penyakit jantung.
Perubahan gaya hidup meliputi:
- Makan makanan yang sehat dan kaya akan serat, asam lemak omega 3, buah-buahan, juga sayuran. Pilih makanan yang rendah lemak, natrium, dan kolesterol untuk membantu mengontrol tekanan darah.
- Tingkatkan aktivitas fisik untuk mempertahankan berat badan yang sehat, mengurangi risiko diabetes, serta menjaga kadar kolesterol. Lakukan setidaknya selama 60 menit setiap minggu.
- Berhenti merokok dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan komplikasi.
- Minum alkohol dalam jumlah sedang dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Pria harus minum tidak lebih dari dua gelas, dan perempuan tidak lebih dari satu gelas minuman beralkohol per hari.
- Pelajari cara menghadapi stres, baik melalui latihan, obat-obatan, terapi mengatasi stres atau dukungan kelompok.
Ketika perubahan gaya hidup tidak membantu memperbaiki kondisi Anda, dokter akan meresepkan obat penyakit jantung untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.
Obat penyakit jantung diresepkan dokter berdasarkan kondisi dan tingkat keparahan pasien. Namun secara umum, obat penyakit jantung ini bertujuan untuk menurunkan tekanan darah atau mencegah pembekuan darah. Ada banyak jenis obat penyakit jantung.
Misalnya, obat penyakit jantung heparin yang digunakan untuk mencegah komplikasi setelah serangan jantung; obat tekanan darah tinggi, seperti inhibitor ACE, diuretik, Angiotensin II receptor blocker (ARB), beta blocker, aldosteron, dan inotropik; hingga aspirin dan statin penurun kolesterol.
Kadang kala, prosedur medis diperlukan untuk mengobati beberapa jenis penyakit ini. Contohnya yaitu angioplasti (tabung lentur dimasukkan ke dalam arteri untuk meningkatkan aliran darah) atau operasi bypass arteri koroner (pembedahan yang dilakukan dengan memindahkan pembuluh darah pada suatu area ke area lainnya untuk meningkatkan aliran darah ke jantung).
Yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit ini
Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit kronis. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak bisa mencegah penyakit ini. Dalam banyak kasus, penyakit ini disebabkan karena penerapan gaya hidup yang tidak sehat. Oleh sebabnya, cara ampuh untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
1. Rajin olahraga
Olahraga dapat membantu meningkatkan kebugaran jantung, menurunkan kolesterol dan tekanan darah, hingga menjaga berat badan tetap sehat. Itu sebabnya, usahakan untuk berolahraga setidaknya 30-45 menit sehari. Lakukan jenis olahraga apapun yang Anda sukai, karena semua olahraga pada dasarnya baik. Intinya, lakukan segala hal yang membuat Anda aktif bergerak.
2. Perhatikan asupan makanan
Hindari atau batasi makanan yang dapat meningkatkan kolesterol darah Anda, seperti daging berlemak, sosis dan daging burger, mentega, krim, hingga kue, biskuit, cokelat, dan permen. Intinya, batasi garam, lemak, dan gula yang Anda makan. Perbanyak makan makanan berserat dari buah, sayur, gandum, serta kacang-kacangan.
Pasalnya makanan tiggi serat dapat membnatu menurunkan kolesterol serta tekanan darah Anda. Tidak hanya itu, makanan berserat juga membnatu Anda mengelola berat badan yang sehat.
3. Hindari stres
Stres kronis dapat berujung pada serangan jantung jika tidak dikelola dengan baik. Nah, untuk mencegah penyakit kardiovaskular yang dipicu oleh stres, Anda harus pintar-pintar mengelola emosi. Jika stress Anda sudah dirasa berlebihan, curhatlah pada seseorang, baik orang terdekat maupun konselor profesional. Anda juga dapat mencoba meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam untuk meredakan stres yang Anda alami.
4. Berhenti merokok
Jika Anda seorang perokok, Anda harus mulai berusaha untuk berhenti merokok. Merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah. Oleh karena itu, berhenti merokok dan/atau menghindari paparan asap rokok dapat membantu pencegah penyakit ini.
5. Rutin cek tensi dan kolesterol
Rutin mengecek tekanan darah dan kolesterol setiap hari dapat mencegah penyakit kardiovaskular. Pada umumnya, tekanan darah bisa dibilang normal ketika menunjukkan angka di bawah 120/80 mmHg. Saat angka sistolik (angka atas) Anda berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka bawah) berkisar di 80-89, ini artinya Anda memiliki “prehipertensi”.
Sementara untuk kadar kolesterol total yang baik dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dl. Biasanya kolesterol Anda dinilai tinggi kalau sudah mencapai angka 240 mg/dl atau lebih.
6. Batasi alkohol
Hindari mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak. Bagi wanita, batasi asupan alkohol Anda tidak lebih dari satu gelas dalam sehari. Sementara bagi pria, batasi asupan alkohol Anda tidak lebih dari dua gelas sehari.
7. Minum obat penyakit jantung secara teratur
Terkadang, perubahan gaya hidup saja tidak cukup mencegah penyakit ini. Anda mungkin harus minum obat penyakit jantung yang meliputi obat penurun tekanan darah atau kolesterol untuk mengurangi risiko serangan jantung. Jika dokter Anda sudah memberikan obat penyakit jantung yang harus Anda konsumsi, Anda harus patuh dengan meminumnya secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter Anda.
Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan itu sendiri bisa bermacam-macam. Ada gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir.
Jantung adalah otot yang terbagi menjadi empat ruang. Dua ruang terletak di bagian atas, yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri. Sedangkan dua ruang lagi terletak di bagian bawah, yaitu ventrikel (bilik) kanan dan kiri. Antara ruang kanan dan kiri dipisahkan oleh dinding otot (septum) yang berfungsi mencegah tercampurnya darah yang kaya oksigen dengan darah yang miskin oksigen.
Fungsi utama jantung adalah mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. Setelah seluruh organ tubuh menggunakan oksigen dalam darah, darah yang miskin oksigen tersebut kembali ke jantung (atrium kanan), untuk diteruskan ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Sesudah darah memenuhi ventrikel kanan, katup trikuspid akan menutup guna mencegah darah kembali ke atrium kanan. Kemudian, saat ventrikel kanan berkontraksi, darah miskin oksigen akan keluar dari jantung melalui katup pulmonal dan arteri pulmonal, lalu dibawa ke paru-paru untuk diisi dengan oksigen.
Darah yang telah diperkaya oksigen tadi, kemudian dibawa ke atrium kiri melalui vena pulmonal. Saat atrium kiri berkontraksi, darah akan diteruskan ke ventrikel kiri melalui katup mitral. Setelah ventrikel kiri dipenuhi darah, katup mitral akan menutup untuk mencegah darah kembali ke atrium kiri. Kemudian, ventrikel kiri akan berkontraksi, dan darah akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui katup aorta. Siklus peredaran darah tersebut akan terus berulang.
Jenis Penyakit Jantung
Istilah penyakit jantung meliputi beragam gangguan pada jantung, antara lain:
- Penyakit arteri koroner (penyakit jantung koroner) – penyempitan pembuluh darah jantung.
- Aritmia – gangguan pada irama jantung.
- Penyakit jantung bawaan – kelainan jantung sejak lahir.
- Kardiomiopati – gangguan pada otot jantung.
- Infeksi jantung – infeksi pada jantung akibat bakteri, virus, atau parasit.
- Penyakit katup jantung – gangguan pada salah satu atau keempat katup jantung
Pengertian Penyakit Jantung
Jantung adalah organ terpenting dalam tubuh manusia dan mempunyai ukuran sebesar kapalan tangan. Jantung berfungsi memompa dan menyebarkan darah dengan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Kelainan yang terjadi pada jantung disebut penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner ini dikenal dengan istilah penyakit jantung iskemik dan termasuk salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kategori yang masuk ke dalam penyakit jantung koroner adalah angina (angin duduk) dan serangan jantung.
Gejala Penyakit Jantung
Gejala penyakit jantung pada umumnya antara lain sebagai berikut.
- Detak jantung yang tak beraturan.
- Mudah lelah.
- Napas terasa berat.
- Sulit tidur.
- Berdebar karena hal yang tidak pasti.
Penyebab Penyakit Jantung
Penyakit jantung koroner ini terjadi jika aliran darah ke jantung terhambat oleh adanya lemak. Penimbunan lemak didalam arteri jantung ini dikenal dengan aterosklerosis yang merupakan penyabab utama penyakit jantung koroner. Aterosklerosis bisa mengurangi suplai darah ke jantung serta menyebabkan terbentuknya penggumpalan darah.
Jika hal tersebut terjadi, maka aliran darah ke jantung akan terblokir sepenuhnya dan serangan jantung dapat terjadi. Faktor pemicunya meliputi kolesterol yang tinggi, merokok, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab penyakit jantung, seperti:
- Kebiasaan merokok.
- Kadar kolesterol yang tinggi.
- Pola hidup tidak terjaga.
- Hipertensi atau tekenan darah tinggi meningkat.
- Kelebihan berat badan.
- Adanya penyakit diabetes.
- Faktor usia dan jenis kelamin.
Diagnosis Penyakit Jantung
Penyakit jantung yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan komplikasi yang dapat menghilangkan nyawa seseorang. Saat jantung tidak menerima suplai darah yang cukup untuk memompa darah, maka kinerja pun akan menurun. Kondisi ini dikenal sebagai gagal jantung dan dapat terjadi secara tiba-tiba maupun bertahap.
Melalui tahap diagnosis awal, dokter biasanya menanyakan tentang gejala, riwayar kesehatan keluarga, serta pola hidup yang dilakukan. Jika dokter mencurigai Anda mengidap penyakit jantung, maka dokter menganjurtkan untuk menjalani beberapa pemeriksaan, seperti tes darah, elektrokardiogram, angiografi koroner, CT scan dan MRI scan.
Pencegahan Penyakit Jantung
Ada beberapa cara untuk pencegahan penyakit jantung yang dapat dilakukan, di antaranya:
- Menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi makanan berkoleterol tinggi serta olahraga secara rutin.
- Berhenti merokok.
- Mengurangi konsumsi minuman keras.
Khusus bagi pengidap angina atau angina duduk, pencegahan penyakit jantung perlu dilakukan demi menghindari serangan jantung serta komplikasinya. Oleh karena itu, pengidap angina dianjurkan untuk meminum obat-obatan yang diberikan oleh dokter dan sesuai dengan dosis.
Apa itu Penyakit Jantung: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati
Definisi dan Gambaran Umum
Penyakit jantung adalah kondisi yang memengaruhi fungsi jantung. Jantung adalah organ muskular kompleks yang memompa darah keseluruh tubuh dalam ritme yang tetap. Penyakit jantung, juga diketahui sebagai penyakit kardiovaskular, merupakan salah satu penyebab utama, kematian di seluruh dunia. Mengenali tanda dan gejala penyakit jantung dapat membantu mencegah kondisi Anda menjadi lebih buruk, sehingga Anda dapat menghindari gagal jantung yang biasanya menyebabkan kematian.
Ada beberapa jenis penyakit jantung. Yang paling umum adalah:
- Penyakit jantung hipertensif – kondisi ini disebabkan oleh darah tinggi atau hipertensi utama dan sekunder. Hipertensi tidak memiliki penyebab pasti. Namun, infeksi ginjal atau kelenjar adrenal dapat menyebabkan hipertensi sekunder. Hipertensi memaksa jantung untuk bekerja lebih keras, sehingga dapat menimbulkan malfungsi.
- Penyakit jantung peradangan – kondisi ini ditandai dengan peradangan pada otot-otot, lapisan dalam, atau kantung membran pada jantung.
- Penyakit jantung iskemik – adalah penyakit jantung yang muncul, saat arteri yang mengarah ke jantung menyempit, sehingga pasokan darah ke jantung berkurang.
- Penyakit jantung reumatik – kondisi ini disebabkan demam reumatik yang merusak jantung, terutama katup jantung.
- Penyakit jantung serebrovaskular – adalah penyakit yang didefinisikan sebagai penyempitan pembuluh darah dari jantung ke otak. Kondisi ini menyebabkan insiden serebrovaskular atau stroke.
- Penyakit jantung kongenital – ini muncul sejak lahir, ini berarti seseorang lahir dengan malformasi jantung.
- Gagal jantung – jika otot-otot jantung terlalu rusak, sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal untuk memasok darah ke bagian tubuh lainnya, kondisi ini disebut sebagai gagal jantung.
Penyebab
Ada banyak faktor seperti hipertensi, obesitas, kolesterol tinggi, diabetes, tidak aktif secara fisik atau diet tidak sehat, dapat menyebabkan penyakit jantung. Merokok dan menggunakan tembakau, penyalahgunaan obat, konsumsi alkohol berlebihan, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung adalah faktor berisiko lainnya.
Gejala Utama
Tiap kondisi memiliki gejala-gejala yang berbeda. Namun, beberapa gejala yang umumnya muncul adalah napas yang memendek, dada terasa sakit, nyeri atau mati rasa pada kaki dan tangan, sakit leher, rahang dan punggung, atau di bagian atas perut.
Aritmia jantung (detak jantung abnormal) memiliki gejala lain seperti detak jantung sangat kencang, pusing, pingsan, atau detak jantung lambat.
Jika ada cacat pada jantung, gejala seperti warna kulit biru atau abu pucat dan pembengkakan pada kaki serta sekitar mata, perut, kaki dan tangan atas maupun bawah.
Penyakit jantung yang disebabkan infeksi, seperti demam, lemah, kelelahan, batuk tanpa henti, ruam kulit, dan perubahan detak jantung.
Siapa yang Harus Ditemui dan Pilihan Pengobatan yang Tersedia
Gejala umum dari penyakit jantung juga dapat mengindikasikan penyakit lainnya. Sebaiknya, Anda berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab pasti dari gejala yang Anda rasakan. Jika Anda mengalami nyeri di dada dan napas yang pendek, pingsan, segeralah pergi ke unit gawat darurat untuk mendapatkan pengobatan. Semakin cepat, semakin besar kesempatan Anda bertahan dari serangan jantung.
Untuk mendiagnosa penyakit jantung, dokter akan melakukan serangkaian tes seperti elektrokardiogram (EKG), ekokardiogram, monitor Holter, katerisasi jantiung, pemindaian CT, atau magnetic resonance imaging (MRI). Anda juga perlu melakukan tes darah dan sinar X pada jantung.
Setelah dokter berhasil mengetahui masalah jantung secara tepat, pengobatan akan dimulai. Jika kondisinya tidak parah, pilihan pengobatan akan termasuk obat-obatan untuk mengontrol penyakit jantung, dan perubahan gaya hidup sederhana. Namun, jika kondisinya mengacam nyawa, Anda perlu melakukan bedah jantung.
Ada beragam tindakan pembedahan untuk penyakit jantung. Jika dokter menentukan bahwa masalahnya adalah satu atau beberapa katup tidak berfungsi, Anda perlu menjalani bedah perbaikan atau penggantian katup. Ini dapat dilakukan dengan bedah terbuka atau teknik bedah minim sayatan.
Penyakit jantung yang melibatkan penyumbatan arteri ke jantung, dapat diatasi dengan berbagai cara berbeda. Jika penyumbatannya tidak parah, obat-obatan dapat membantu membuka arteri, sehingga lebih banyak aliran darah ke jantung. Namun, jika arteri benar-benar tersumbat, Anda perlu menjalani angiogram koroner dengan cincin, untuk menghilangkan penyumbatan dengan memperlebar arteri dan menempatkan cincin untuk mencegah jantung berhenti berfungsi.
Jika kerusakan pada jantung terlalu parah dan tidak dapat diperbaiki, Anda akan dimasukkan ke dalam daftar kandidat penerima donor jantung. Artinya, Anda perlu menunggu untuk donor jantung. Saat Anda menunggu, Anda akan disambungkan ke jantung artifisial, yaitu sebuah alat yang dikoneksikan ke pembuluh darah utama yang memompa darah ke seluruh tubuh.
Jika Anda didiagnosa dengan penyakit jantung atau a ingin mencegah perkembangannya, Anda perlu memiliki gaya hidup sehat termasuk pola makan yang tepat. Menjauhi makanan dengan berkolesterol tinggi, berhenti merokok, mengurangi minuman beralkohol, berolahraga paling tidak 30 menit sehari. Jika Anda kegemukkan, Anda perlu mengurangi berat badan, karena obseitas adalah salah satu penyebab utama penyakit jantung.
Anda juga perlu mengetahui bahwa stres dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit jantung. Anda dapat mencoba teknik manajemen stres, atau menghindari situasi stres. Depresi juga menyebabkan penyakit jantung. Jika Anda seringkali merasa depresi, berkonsultasi dengan dokter. Bukan hanya menyebabkan masalah jantung, tapi juga masalah psikologis.
Selalu ingat, bahwa penyakit jantung adalah penyebab kematian utama di seluruh dunia. Namun, dapat diobati, jika diketahui lebih awal. Menjalani gaya hidup sehat dan melakukan olahraga cukup, setiap harinya juga dapat mencegah penyakit jantung.
Gejala dan Ciri-Ciri Penyakit Paru-Paru Sesuai Jenisnya
Update terakhir: OCT 7, 2019 Tinjau pada OCT 7, 2019 Waktu baca: 5 menit
Telah dibaca 1.354.856 orang
Telah dibaca 1.354.856 orang
Seringkali beberapa orang menyalahkan usianya yang sudah lanjut atas gejala ringan yang ia derita, entah itu nafas pendek, batuk, atau lainnya. Padahal gejala ringan seperti gangguan pernafasan hingga batuk yang tak kunjung sembuh pun bisa jadi merupakan salah satu gejala penyakit paru paru.
Sesuai namanya, penyakit paru-paru membuat organ paru-paru tak bisa berfungsi maksimal sehingga menghambat sistem pernafasan. Kalau sistem pernafasan sampai bermasalah, maka itu bisa mencegah tubuh mendapatkan asupan oksigen yang memadai.
Iklan dari HonestDocs
Beli Paket Home Care via HonestDocs!
Diskon 15%+15% untuk pembelian paket home care via HonestDocs. Periksa kesehatan tak perlu repot, tinggal pesan dan kami akan datang ke rumah/kantor Anda. Cek sekarang di sini!
Pesan Sekarang
Penyakit paru-paru sendiri terbagi menjadi beragam jenis, beberapa di antaranya seperti:
- Asma, bronkitis kronis, dan emfisema
- Infeksi, misalnya seperti influensa, dan pneumonia
- Kanker paru-paru
- Sarkoidosis dan fibrosis paru
- dll
Penyakit paru-paru memang kerap diidentikkan dengan kebiasaan merokok sehingga banyak yang beranggapan bahwa kaum prialah korban terbesarnya. Akan tetapi, penyakit ini juga menyerang para wanita, bahkan tak sedikit perempuan yang meninggal karenanya.
Kenali Ciri-Ciri dan Gejala Penyakit Paru-paru
Walau tergantung dari jenisnya, namun ciri-ciri penyakit paru-paru sebenarnya sangat mudah ditengarai. Beberapa gejala umum sakit paru-paru adalah:
- Gangguan pernafasan.
- Nafas pendek.
- Merasa kekurangan udara (nafas megap-megap).
- Batuk yang tak kunjung sembuh.
- Batuk disertai dahak atau darah.
- Rasa sakit atau tidak nyaman ketika bernafas.
- Mudah lelah dan menurunnya kemampuan berolahraga.
Pastikan Anda segera menghubungi dokter bila merasakan beberapa gejala di atas.
Ciri-ciri Sakit Paru-paru sesuai Jenisnya
Survei menunjukkan paling tidak terdapat 3 jenis penyakit paru-paru yang paling banyak diderita seseorang, yaitu:
1. Asma
Penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini biasanya ditandai dengan sesak nafas yang bisa datang dan pergi sewaktu-waktu. Saat penderitanya menghirup alergen tertentu seperti asap rokok, polusi udara, jamur, debu, dan bahan kimia lainnya, maka itu bisa membuat saluran nafasnya yang sensitif bereaksi sehingga menyempit. Kondisi ini membuat hanya sedikit saja udara yang bisa masuk dan keluar dari paru-paru sehingga ia jadi susah bernafas.
Di samping sesak nafas, ciri-ciri penyakit paru-paru asma lainnya adalah muncul bunyi mencuit (mengi) saat bernafas, batuk, nafas pendek hingga dada terasa sesak. Dibanding laki-laki, wanita khususnya yang masih lebih berisiko terkena asma. Mengenai hal ini, sayangnya para ahli belum dapat memastikan penyebabnya.
Sayangnya asma bisa sulit didiagnosa karena gejalanya serupa dengan COPD, pneumonia (paru-paru basah), bronkitis, emboli paru, kegelisahan, dan penyakit jantung. Untuk memastikan kalau deretan gejala di atas memang disebabkan oleh asma, maka dokter akan melakukan tes seperti spirometri, bronchoprovocation, X-ray, EKG, atau tes lainnya. Begitu hasil diagnosanya positif, pasien dapat menjalani pengobatan untuk merawatnya. Namun obat-obatan yang diberikan tak bisa menyembuhkannya, sebab hanya dapat mencegah gejalanya saja.
Baca juga:
- Ciri-Ciri dan Gejala Paru-Paru Basah Sesuai Jenisnya
- Kenali 6 Gejala Bronkitis Berikut
2. COPD
COPD (Chronic Obstructive pulmonary disease) merupakan penyakit paru-paru yang merujuk pada bronkitis kronis dan emfisema. Gangguan yang juga membatasi sirkulasi udara dari dan ke paru-paru ini seringkali muncul bersamaan. Dan biasanya, COPD akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Penderita COPD biasanya mengalami radang pada saluran bronkialnya sehingga semakin banyak saja jumlah sel yang menghasilkan lendir. Ketika produksi lendir meningkat, maka penderitanya bisa batuk-batuk. Dan seiring berjalannya waktu, iritasi tersebut juga membuat dinding saluran pernafasan menebal sehingga timbul bekas luka. Menebalnya saluran pernafasan inilah yang menghambat keluar-masuknya udara sehingga memicu COPD.
Lain halnya dengan emfisema yang membuat jaringan paru-paru melemah sehingga merusak dinding kantung udara di paru-paru. Biasanya, oksigen dari udara luar akan masuk dalam darah melalui dinding kantung udara ini. Namun bila dindingnya rusak, maka itu berarti hanya sedikit saja oksigen yang dapat disalurkan ke dalam darah.
Sama seperti asma, COPD ini lebih banyak diderita kaum wanita, dan lagi-lagi para ahli masih berusaha mencari tahu penyebabnya. Karena salah satu pemicu COPD adalah asap rokok, maka beberapa ahli menduga kalau efek samping rokok lebih berbahaya bagi wanita ketimbang pria.
Gejala penyakit paru-paru COPD antara lain:
- Batuk berkepanjangan disertai banyaknya dahak
- Nafas pendek, terutama ketika melakukan aktivitas yang melibatkan fisik
- Timbul bunyi mencuit (mengi) saat bernafas
- Dada terasa sesak
Untuk mendeteksi keberadaan COPD, pasien biasanya diminta menjalani tes spirometri, CT scan, atau analisa gas darah arteri. Walau kerusakan paru-paru tak dapat diperbaiki, namun ada banyak metode perawatan yang bisa meminimkan gejala COPD di antaranya dengan bantuan bronkodilator, inhaled steroid, terapi oksien, operasi, antibiotik, dll.
3. Kanker paru-paru
Sama seperti kanker lainnya, kanker paru-paru muncul karena adanya sel abnormal yang berkembang di luar kendali pada organ tersebut. Bila tak segera diobati, sel kanker di paru-paru ini juga bisa menyebar dan menginfeksi organ tubuh lainnya. Ditinjau dari seberapa cepat penyebarannya, kanker paru-paru dibagi menjadi 2 jenis, yakni yang menyebar dengan cepat, dan yang tidak.
Untungnya, kebanyakan kasus kanker paru-paru termasuk golongan kedua yang tidak penyebarannya tidak terlalu cepat. Lagi-lagi penggunaan tembakau atau rokok yang menjadi penyebab utama timbulnya jenis penyakit paru-paru ini.
Gejala penyakit paru-paru akibat kanker biasanya meliputi:
- Batuk yang tak kunjung sembuh (malah memburuk)
- Gangguan pernafasan
- Batuk darah
- Sakit dada
- Timbul bunyi mencuit
- Paru-paru basah yang kambuh-kambuhan
- Mudah lelah
- Hilangnya nafsu makan
- Berat badan turun drastis
Untuk mendeteksi ada-tidaknya kanker paru-paru, maka pasien perlu melakukan tes seperti x-ray, CT scan, pemeriksaan sample dahak, bronkoskopi, torakotomi, hingga biopsi aspirasi jarum halus. Pasien kanker paru-paru kemungkinan harus menjalani serangkaian terapi untuk perawatannya seperti kemoterapi, radiasi, hingga operasi.
Jenis penyakit paru-paru lainnya
Di samping 3 penyakit di atas, masih ada penyakit paru-paru lainnya yang juga berisiko menyerang namun kejadiannya lebih jarang, yaitu:
4. Emboli paru
Penyakit paru-paru ini ditandai dengan adanya penyumbatan pembuluh darah arteri pulmonalis yang bertugas membawa darah dari jantung ke paru-paru. Penyebab penyumbatannya biasanya berasal dari gumpalan darah di kaki atau area tubuh lainnya.
Beberapa faktor pemicunya antara lain karena sedang hamil, baru melahirkan, efek pil KB, hingga dampak terapi hormon. Bila emboli yang terjadi terlalu besar, maka penyakit paru-paru ini bisa membawa kematian bagi penderitanya.
5. Hipertensi paru
Sesuai namanya, hipertensi paru disebabkan karena tekanan darah tinggi pada pembuluh darah yang membawa darah ke paru-paru. Sama seperti penyakit paru-paru lainnya, hipertensi paru juga bisa mengurangi aliran oksigen ke darah.
6. Sarkoidosis dan fibrosis paru
Penyakit radang ini membuat paru-paru mengeras.
7. LAM (lymphangioleiomyomatosis)
Untungnya penyakit paru-paru yang kepanjangannya agak susah dieja ini merupakan kasus yang jarang terjadi. Penderitanya biasanya wanita berusia 30-40 tahunan, dan penyakit ini timbul karena semacam otot tumbuh di luar kendali pada beberapa organ, termasuk paru-paru.
Penyebab Penyakit Paru-Paru
Walau tak semua penyebabnya diketahui, namun beberapa faktor berikut sering dianggap sebagai pemicunya:
- Kebiasaan merokok, baik aktif maupun pasif
- Radium – gas tak berwarna dan tak berbau ini bisa ada di mana saja termasuk rumah Anda. Untuk mendeteksi keberadaannya, Anda bisa membeli alat khusus.
- Asbes –bahan pembuat isolasi, rem mobil, bahan anti-api, dll ini memuat banyak serat mineral alami yang sering tak kasat mata sehingga mudah terhirup. Kalau sampai terhirup, maka asbes dapat membahayakan sel paru-paru sehingga memicu penyakit paru-paru, salah satunya adalah kanker.
- Polusi udara/ alergen tertentu
- Beberapa penyakit yang berimbas pada paru-paru seperti flu atau yang disebabkan infeksi kuman
Untuk mencegah timbulnya penyakit paru-paru, tentu saja Anda harus menghindari penyebab di atas dan menjalani gaya hidup yang sehat
Sem comentários:
Enviar um comentário